www.lorongka.com - Kemarin malam saya merasa aneh entah kenapa tepatnya pukul dua belas lewat dua puluh lima, saat mata mulai menuju kealam mimpi, saat itu juga terdengar suara dering handphone yang cukup keras.
Saya berusaha bangkit meskipun mata ini sepertinya menolak untuk bangkit dan menginginkan untuk bersandar pada bantal yang empuk kesayangan.
Setelah bersusah payah untuk bangkit dan mengambil handphone yang terletak di meja depan kamar, lalu ku tekan tombol jawab dan kudekatkan handphone tersebut pada telinga dan ku katakan.
Bagong: Iya halo, selamat malam. Maaf ini dengan siapa ? (Dengan mata yang sudah mulai tertutup)
Penelpon: Iya halo nak. Ini mamah nak.
Bagong: Ow mamah, iya kenapa mah.
Penelpon: Gini nak, mama lagi di kantor polisi pinjam handphone teman.
Bagong: Iya terus kenapa mah ?
Penelpon: Mamah mau minta tolong untuk dibelikan pulsa, di nomor baru mamah nih (menyebutkan nomor handphonenya).
Bagong: Nomor baru yah mah ? Trus mamah pakai hp baru juga ?
Penelpon: Iya nih mama habis beli handphone baru.
Bagong: Nah terus kenapa nggak sekalian beli pulsa juga mah ?
Penelpon: Iya nak, tadi saya juga beli pulsa tapi pulsanya habis kepakai nelpon dengan pengacara mama karena mama nih lagi di kantor polisi.
Bagong: Ow gitu yah mah, mamah mau pulsa berapa ?
Penelpon: Beliin pulsa lima puluh yah nak, karena mamah mau nelpon pengacara mama lagi. Lagian mama nggak bisa keluar beli pulsa nih.
Bagong: Tapi enak yah mah di sana, bisa beli handphone baru, bisa beli pulsa, malah ada kantor polisinya juga. Wah keren tuh mah.
Penelpon: maksud kamu apa nak ?
Bagong: Iya kan mamah dua tahun yang lalu sudah meninggal.
Penelpon: Semprul loh, kenapa nggak bilang dari tadi, ah dasar semprul, pulsa gue hampir habis lagi nelponin loe. (Tut, tut, tut. Panggilan di matikan)
Bagong: haha kasihan. Gue mau di tipu. Aduh hilang deh kantuk gue. Ampun.
Jagoan penipu mau menipu malah dia yang kena tipu
Admin
Senin, 21 Agustus 2017 | 21:12 WIB
Last Updated
2020-04-24T08:30:26Z