Image, admin www.lorongka.com
Jeritan Dibalik Janji
(Andika Putra)
Kami bagaikan daun kering diatas air, terbawa arus yang terus mengalir, yang hanya mampu menerima takdir, walau nasib tak pernah terpikir.
Apakah demokrasi hanya untuk para yang berdasi, disaat rakyat menderita dan butuh nasi, yang kami butuhkan bukan janji, tapi kami butuh bukti.
Disaat harga semakin naik, kamipun semakin hari semakin tercekik, bukannya nasib semakin membaik, tapi kemiskinan semakin melonjak naik.
Saat warna pakaian kami semakin pekat, sang penguasapun semakin mengkilat, saat mendapat mandat dari rakyat, tapi nasib kami sedikitpun tak pernah dilihat.
Masih belum terlupa saat pesta demokrasi, kau datang dengan menebar janji, dan kutatap matamu yang penuh dengan ambisi, akan keinginanmu mengejar kursi.
Saat kursi telah kau miliki, janji-janjimu kini telah menjadi basi, disaat kami merintih dan butuh nasi, tapi kini kau malah berpesta korupsi.