www.lorongka.com. Image From Google |
Nasib Demokrasi di Negeri Sejuta Mimpi
(Andika Putra)
Dedaunan kering, tak lagi berarti,
Sebab pembesar Negeri berpesta tiada henti,
Menyisahkan luka perih di dalam hati.
Di Negeri ini, banyak sukma yang terbelenggu,
Tersesat dalam labirin-labirin hantu,
Yang dibentuk sekelompok penjahat di Negeriku.
Mereka teramat pandai bercerita,
Menebar benih-benih derita,
Dari deretan janji-janji belaka,
Yang mereka kemas nyata namun dusta.
Di Negeri ini, mimpi-mimpi telah hilang,
Menjadi debu, hancur terbang melayang.
Penjahat menebar janji berkedok aspirasi,
Merayu dan mengumbar sumpah suci,
Hanya demi kekuasaan dan sebuah kursi,
Bahkan demokrasi pun mereka hianati.
Di Negeriku ini, banyak penguasa yang tidak peka,
Melihat dunia yang semakin tua,
Walau dihuni kaum dialektika,
Namun mereka hanya pandai bicara tanpa bekerja
Namun, bagiku yang hanya kaum jelata,
Hanya mampu mengkritik dan berdoa,
Agar penguasa membuka mata,
Bahwa di Negeriku telah banyak dosa dan airmata.