KISAH, Lorong Kata --- Sore itu kau datang menyapa dengan senyuman. Meski tanpa suara, gerakmu mampu menjadi senjata bahwa ada rindu yang sedang kau kacaukan.
Senyummu kala itu hampir membuat pikirku tak mampu kukendalikan. Beruntungnya aku sedang berpuasa dan tak ingin kubatalkan hanya karena rindu yang semakin tajam.
Waktu semakin sore, senyummu pun menjelma layaknya malaikat yang membuat rinduku menjadi semakin tajam. Seketika gombalanku rasanya akan kulontarkan namun lagi-lagi aku sadar. "Aku ini bukan Dilan" yang mampu romantis walau hanya lewat kata.
Rasanya, ingin aku tamatkan rinduku dengan membisikkan kalimat di kupingmu "Pikiranku Menampung Rindu Tentangmu". Tapi apa daya, aku bukan Dilan yang romantis, aku takut jika kalimatku itu hanya menjadi beban buatku.
Di ujung senja sore itu, aku ingin menyerah menjadi perindu, sebab aku takut mendekapmu lalu mengutarakan rindu yang selama ini menggumpal dipikirku agar kisahku mampu kutamatkan dengan kata bahagia.
Tak apa. Aku takkan menyerah hingga waktu menundukkan ajalku dan walau tak mampu kusampaikan, rindu masih tetap padamu. Hingga nanti kau akan mengerti bahwa rindu abadi denganku.
Ketahuilah, bahwa Kisahku ini belum mampu aku lengkapi hingga suatu hari nanti aku memiliki waktu berbincang denganmu dikala senja hingga pagi datang menjelma.
Penulis: AP
Senyummu kala itu hampir membuat pikirku tak mampu kukendalikan. Beruntungnya aku sedang berpuasa dan tak ingin kubatalkan hanya karena rindu yang semakin tajam.
Waktu semakin sore, senyummu pun menjelma layaknya malaikat yang membuat rinduku menjadi semakin tajam. Seketika gombalanku rasanya akan kulontarkan namun lagi-lagi aku sadar. "Aku ini bukan Dilan" yang mampu romantis walau hanya lewat kata.
Rasanya, ingin aku tamatkan rinduku dengan membisikkan kalimat di kupingmu "Pikiranku Menampung Rindu Tentangmu". Tapi apa daya, aku bukan Dilan yang romantis, aku takut jika kalimatku itu hanya menjadi beban buatku.
Di ujung senja sore itu, aku ingin menyerah menjadi perindu, sebab aku takut mendekapmu lalu mengutarakan rindu yang selama ini menggumpal dipikirku agar kisahku mampu kutamatkan dengan kata bahagia.
Tak apa. Aku takkan menyerah hingga waktu menundukkan ajalku dan walau tak mampu kusampaikan, rindu masih tetap padamu. Hingga nanti kau akan mengerti bahwa rindu abadi denganku.
Ketahuilah, bahwa Kisahku ini belum mampu aku lengkapi hingga suatu hari nanti aku memiliki waktu berbincang denganmu dikala senja hingga pagi datang menjelma.
Penulis: AP