Di Luar Nalar
(SastraRwa)
Rasa yang kau berikan di awal munculnya mentari,
rasa hampar meninggalkan bekas dibibir senyum manismu,
kau kokoh bagaikan air yang tak pernah tergoda degan api,
kau sekeras batu tak mau berucap, sayang,,,,,
Kau cuman tanah yang jinak
tetesan air hujan yang terus menggodamu untuk menumbuhkan benih" pada dirimu,,,
kau begitu pasrah tak berkutik atas kehendak perintah yang memegang kelembutan dirimu.
Suara merdumu terasa nikmat saat angin mengusik kemesraan lemah lembutku,,,
sesaat setelah senja menghampiri kuputuskan untuk menghentikan sesuatu indah yang tak direstui keberadaanya
Cilallang,19-05-2018