OPINI, www.LorongKa.com --- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 05 Februari 1947 yang di motori oleh ayahanda Lafran Pane.
Terlahirnya HMI pada saat itu di motori oleh tiga faktor yaitu kondisi ke ummatan, ke Indonesiaan, dan ke Islaman di saat 2 tahun pasca kemerdekaan.
Adapun kondisi pasca kemerdekaan, terbentuknya HMI tidak berjalan mulus dikarenakan adanya gejolak di internal dan ekaternal pemerintahan, begitupula HMI pada saat itu di intimidasi oleh partai komunis indonesia (PKI) hingga saat itu PKI siap mengancam HMI.
Akan tetapi HMI bersama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dapat menumpaskan PKI di Indonesia, yang kemudian di kenal dengan dua hijau yaitu hijau yang beraturan dan hijau tidak beraturan.
Proses berjalannya HMI hingga saat ini tidak terlepas oleh pendahulu atau senior-senior HMI yang sudah melewati dinamika internal dan eksternal ke indonesiaan. terlahirnya kader-kader Insan Cita membuat HMI diperhitungkan di setiap kampus-kampus di Indonesia.
Momentum Musyawarah Cabang (Muscab) atau Konferensi Cabang (Kongfercab) HMI merupakan agenda tahunan yang wajib diselenggarakan setiap cabang HMI di seluruh Indonesia sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang merupakan konstitusi HMI.
Dengan hal ini pula, HMI cabang Sinjai dalam hasil rapat pengurus cabang kemudian merencanakan Muscab pada bulan Juli tahun 2018.
Hadirnya Muscab HMI cabang Sinjai di tengah-tengah pesta demokrasi membawa beberapa faksi-faksi internal di tubuh HMI cabang Sinjai. Ini menandakan bahwa kader HMI mempunyai banyak stok tokoh atau pemimpin yang siap melanjutkan roda organisasi HMI cabang Sinjai.
Peran gagasan dan konsep harus disiapkan para pelanjut roda organisasi, begitu pula para High Class dan Midle Class mempertaruhkan para juniornya untuk memimpin organisasi ini.
Ada yang unik dari para elit organisasi HMI cabang Sinjai, dimana para elit mempunyai masing-masing kandidat sehingga ada kemungkinan terjadi pergeseran dan pergesekan.
Saya sebagai bakal calon berharap muscab HMI cabang Sinjai yang muncul di tengah proses demokrasi bukanlah sebuah pertanda akan segera terbukanya kotak pandora yang akan melepas bencana kemanusiaan berupa kejahatan, kebencian, wabah penyakit, penderitaan, kesengsaraan, kesedihan, keputusasaan dan segala macam keburukan ke seluruh penjuru HMI. Dan semoga pembagian kekuasaan tetap merata di tubuh HMI cabang Sinjai.
Author: Harjuna
Terlahirnya HMI pada saat itu di motori oleh tiga faktor yaitu kondisi ke ummatan, ke Indonesiaan, dan ke Islaman di saat 2 tahun pasca kemerdekaan.
Adapun kondisi pasca kemerdekaan, terbentuknya HMI tidak berjalan mulus dikarenakan adanya gejolak di internal dan ekaternal pemerintahan, begitupula HMI pada saat itu di intimidasi oleh partai komunis indonesia (PKI) hingga saat itu PKI siap mengancam HMI.
Akan tetapi HMI bersama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dapat menumpaskan PKI di Indonesia, yang kemudian di kenal dengan dua hijau yaitu hijau yang beraturan dan hijau tidak beraturan.
Proses berjalannya HMI hingga saat ini tidak terlepas oleh pendahulu atau senior-senior HMI yang sudah melewati dinamika internal dan eksternal ke indonesiaan. terlahirnya kader-kader Insan Cita membuat HMI diperhitungkan di setiap kampus-kampus di Indonesia.
Momentum Musyawarah Cabang (Muscab) atau Konferensi Cabang (Kongfercab) HMI merupakan agenda tahunan yang wajib diselenggarakan setiap cabang HMI di seluruh Indonesia sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang merupakan konstitusi HMI.
Dengan hal ini pula, HMI cabang Sinjai dalam hasil rapat pengurus cabang kemudian merencanakan Muscab pada bulan Juli tahun 2018.
Hadirnya Muscab HMI cabang Sinjai di tengah-tengah pesta demokrasi membawa beberapa faksi-faksi internal di tubuh HMI cabang Sinjai. Ini menandakan bahwa kader HMI mempunyai banyak stok tokoh atau pemimpin yang siap melanjutkan roda organisasi HMI cabang Sinjai.
Peran gagasan dan konsep harus disiapkan para pelanjut roda organisasi, begitu pula para High Class dan Midle Class mempertaruhkan para juniornya untuk memimpin organisasi ini.
Ada yang unik dari para elit organisasi HMI cabang Sinjai, dimana para elit mempunyai masing-masing kandidat sehingga ada kemungkinan terjadi pergeseran dan pergesekan.
Saya sebagai bakal calon berharap muscab HMI cabang Sinjai yang muncul di tengah proses demokrasi bukanlah sebuah pertanda akan segera terbukanya kotak pandora yang akan melepas bencana kemanusiaan berupa kejahatan, kebencian, wabah penyakit, penderitaan, kesengsaraan, kesedihan, keputusasaan dan segala macam keburukan ke seluruh penjuru HMI. Dan semoga pembagian kekuasaan tetap merata di tubuh HMI cabang Sinjai.
Author: Harjuna