Ia Adalah Bahtiar Bin Sabang
(Pachul)
Tiada waktu bagi Bahtiar Bin Sabang tanpa mendayu cangkul di pundaknya.
Merenung, keningnya mengerut
tapi...
Gerak cangkul yang seakan membelah bumi,
hempasan parangnya yang lihai
Berkata "Anakku Harus Sekolah!"
Dengan tenang Si anak menginjakkan kaki di sekolah
Bu guru langsung menagih Uang padanya,
Diejek, malu itu sarapan paginya
Ayahnya tak tau atau pura-pura tak tau.
Anaknya tak tau, yang penting masih banyak yang belum kau tau
Tentang anak seorang petani
tak perlu kau tau.
Sebab kau tak lirik petani di pematang sawah.
Manaruh harapan kepada mereka, kaum intelektual,
Dimana seorang petani di Sinjai merintih di balik jeruji besi.
Buat apalagi kau bicara dan atau teriak di jalan,
Sementara ia masih dalam penindasan.