Jangan kau umbar hasrat itu. Jaga izzah dan iffahmu yah ukhti. Karena hakikatnya pernikahan adalah badai bagi para nahkoda kapal.
Telah diketahui bersama, kita adalah al ummu Madrasatul ulaa' untuk anak kelak. Artinya kita adalah sekolah utama bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.
Bayi itu lahir suci tak bernoda, bagai kertas putih yang siap untuk diberi nama. Dari tangan ibu lah, yang akan membantunya menorehkan warna dalam kehidupannya. Sekolah pertama ini yang akan menentukan nasib anak-anak kita ke depan.
Sudah siapkah kita? Sudah banyak kah bekal kita? Sudah punya jawaban kah untuk pertanyaan anak-anak kita kelak?
Kalau kamu belum punya jawaban, sudah dipastikan kamu belum siap menjadi istri dan ibu. Jad, gak usah terlalu tegang, berfikir siapa yah jodohku? Kapan yah dipertemukan? Apalagi sampai bikin status, ingin dilihat, ingin ditahu kalau kamu jomblo.
Jadi untuk kita semua muslimah. Tugas kita adalah mempersiapkan diri, membekali diri, memacu diri untuk selalu belajar, belajar ilmu syar'i karena tugas kita berat. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk generasi.
Sebagai muslimah, kamu harus belajar tentang fikih wanita, bagaimana menjadi muslimah yang shalehah, apa hak-hak kewajiban muslimah, cara mendidik anak, cara membangun keluarga kecil yang bahagia dan sebagainya. Pastikan kamu harus mempelajari tauhid dan aqidah.
Penulis: Nurul Durotul Jannah.
