SINJAI, LK --- Pemuda Desa Turungan Baji, Renaldi minta Bupati Sinjai mengevaluasi Camat Sinjai Barat, pasalnya bagi dia Camat Sinjai Barat tidak lagi mendengar suara rakyat.
"Hal itu diketahui setelah masyarakat desa Bontosalama melakukan musyawarah terkait penutupan sementara pasar Desa Bontosalama, namun hal itu ditolak oleh pemerintah kecamatan dengan dalih telah melakukan musyawarah dengan Kadis Perindag" katanya.
Menurut Renaldi, keputusan pemerintah kecamatan tersebut telah melukai hati masyarakat Bontosalama dan sekitarnya.
"Keputusan tersebut telah melukai hati kami, sebab masyarakat saat ini menginginkan agar penanganan Covid-19 di Sinjai Barat dapat teratasi dengan baik. Tentu dengan adanya keputusan itu membuat kami was-was di tiga desa karena peluang terjadinya penyebaran virus semakin terbuka lebar," ujar Renald sapaan akrabnya, Selasa (05/05/20).
Lanjut Renaldi mengatakan bahwa tindakan Pemerintah Kecamatan Sinjai Barat, dalam hal ini dipimpin oleh Andi Paris selaku Camat Sinjai Barat patut dievaluasi secara besar-besaran.
"Sebelum banyak keputusan yang melukai kami, kami meminta dengan hormat kepada Bupati Sinjai untuk mencopot Camat Sinjai Barat dari jabatannya," ucap aktivis yang juga adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam ini.
Renaldi menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan kepentingan bersama demi keamanan dan penanganan yang kongkrit dalan mencegah penyebaran virus corona di Sinjai Barat.
"Jangan sampai ada yang mau jadi penumpang gelap, jangan coba-coba ambil keuntungan. Ini masalah nyawa seseorang, sebelum bertambah mari kita cegah semaksimal mungkin," ucapnya.
Terakhir, ia berharap semoga warga yang terkena musibah positif covid-19 yang berjumlah 7 orang di Sinjai dapat sembuh dan kembali beraktifitas secara normal bersama keluarga.
Sekadar informasi, Kabupaten Sinjai saat ini telah ditemukan OTG yang positif Covid-19 sebanyak 7 orang. Salah satu diantaranya berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Sinjai Barat.
(*)