Diah Winarni, S.Kom (Praktisi Pendidikan - Guru) Tangerang Banten |
Sesungguhnya wabah ini menjadi penguat diri bahwa Allah SWT melengkapi diri setiap insan dengan rasa syukur dan tawakkal. Tanpa keduanya maka manusia akan selalu berburuk sangka atas kejadian yang tak diingankan terjadi di dalam kehidupannya.
Jika kita melapangkan hati, maka kita bisa selalu berpikir positif dan mampu mengambil solusi bijak. Virus Covid-19 ini ada karena Allah punya maksud, dan kita harus berlapang dada, jangan pernah marah atau apapun itu kepada Allah SWT dengan cara menggerutu dan sebagainya. Kadang apa yang kita sukai belum tentu Allah menyukai.
Perlu kiranya kita renungi bahwa semua kejadian demi kejadian tak lepas dari tangan-tangan manusia yang ikut serta menyebabkan hal tersebut terjadi. Kelalaian, keserakahan hingga hal yang tak patut dilakukan oleh kita saat ini. Sejatinya, musibah mampu menghantarkan kita untuk berpikir lebih lurus lagi, selain sebagai ujian ia juga menjadi wasilah bagi kita bermuhasabah diri.
Bagi seorang muslim musibah yang Allah turunkan kepada hamba-hambanya yang soleh untuk meningkatkan derajatnya kesholehannya. Namun musibah yang Allah turunkan bisa juga merupakan fitnah, yang mampu memperingatkan hamba-hambanya yang lalai agar kembali kepada jalan yang benaran.Lalu, musibah juga bisa merupakan Azab Allah bagi hamba-hambanya yang ingkar dan banyak berbuat maksiat serta kedzaliman.
Sudah saatnya kita berbenah diri, menjalankan kehidupan ini sesuai dengan tuntunan syariat Allah. Jaukan diri dari larangan Allah dan menghindari diri dari berbuat dzalim kepada sesama. Dijelaskan di dalam Al Quran surat An Nahl Ayat 112 :
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat".
Dalam Al Quran surat Al Baqoroh ayat 155, Allah menegaskan: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar".
Tak perlu sedu sedan, dan terlalu menyalahkan kondisi, saatnya muhasabah diri dengan sebaik-baiknya keimanan dan pengharapan. Manusia mahluk yang lemah, dan sangat mudah melakukan kesalahan serta berbuat zalim. Karenanya, mengambil hikmah dari kondisi yang ada, mengembalikan tatanan kehidupan yang baru dengan keimanan yang mumpuni serta kuat di dalam diri dengan sekumpulan aturan yang Allah ridhoi.
Semoga pandemi ini segera berlalu, mengembalikan keceriaan di wajah jutaan mata, dan mempersiapkan jiwa dan mental kaum mukminin lebih sigap dan tunduk kepada Sang Illahi Robbi. Wallahu'alam.
Penulis: Diah Winarni, S.Kom (Praktisi Pendidikan - Guru) Tangerang Banten