Mayang Ummu Zadit |
Baik itu mengambil riba atau terkena serpihan debu dari riba, pasti pernah dirasakan oleh bunda semuanya.
Berarti benar apa yang disabdakan Rasul SAW.
“Sungguh akan datang pada suatu masa, (ketika) semua manusia akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah: sudah tahu bahwa riba itu HARAM, tetapi mengapa masih mengambil riba?
Jawaban kebanyakan adalah “Haram-haram sedikit kan nggak apa-apa...?”.
"Gak, apa-apa barang yang penting jangan uang...?"
Atau semacamnya, padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 275)
Meliahat dari ayat diatas sudah menjelaskan bahawa jual beli dan riba itu adalah dua hal yang berbeda tidak bisa disamakan atau, diambil sedikitnya saja. Nah, agar tidak ada jawaban seperti itu lagi, maka kita perlu lebih serius untuk menghitung-hitung, BERAPA LAMA orang yang mengambil riba itu akan masuk neraka?
Untuk dapat membuat SIMULASI hitungannya, berikut penjelasan Hadits tentang dosa riba bagi para pelakunya. Rasulullah SAW bersabda:
"Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui (bahwa itu riba), maka itu lebih berat daripada tiga puluh enam kali berzina." (HR. Ahmad, Ath-Thabrani).
Begitu beratnya ancaman bagi pelaku riba yang sangat mengerikan. Bayangkan, satu dirham dari riba, dosanya lebih berat dari berzina, bahkan lebih berat dari 36 kali berzina.! Padahal kita sudah faham bahwa berzina itu adalah dosa yang sangat besar.
Satu dirham itu sekitar 3 gram perak. Sedangkan 1 gram perak itu (untuk harga yang murah) setara dengan 20 ribu rupiah. Berarti, 1 dirham itu sekitar 60 ribu rupiah. Lantas, berapa lama dia akan disiksa di neraka?
Marilah kita buat SIMULASINYA. Misalnya seseorang mengambil kredit rumah tipe 36 melalui Bank konvensional dengan aqad utang-piutang yang ada tambahan bunganya (baca: riba), sebesar 10 % (untuk mempermudah, misalnya dengan menggunakan bunga tetap).
Harga rumah tipe 36 yang murah adalah 200 juta, jika dibeli dengan pembayaran tunai. Jika membelinya dengan kredit selama 10 tahun, maka bunganya: (10% X 200 juta) 10 tahun = 200 juta rupiah.
Berapa lama akan masuk neraka? Cara menghitungnya: 200 juta dibagi 60 ribu (nilai 1 dirham) dikalikan 36 kali berzina.
Nah, berapa lama orang yang berzina akan di siksa di neraka? Jika kita menggunakan perbandingan "relativitas waktu" menurut Al-Qur’an, yaitu dalam Surat Al-Ma’arij ayat 4:
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun (dunia)" (QS. Al-Ma’arij: 4).
Menurut ayat di atas, perbandingan 1 hari akherat itu sama dengan 50 ribu tahun dunia.
Untuk memperkuat pemahaman di atas, kita juga dapat melihat penjelasan dari Rasulullah SAW berkaitan dengan perbandingan lamanya hidup di dunia ini dengan di akherat.
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak seorang pun pemilik simpanan yang tidak menunaikan haknya (mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan) kecuali Allah akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya, hingga Allah SWT berkenan menetapkan keputusan di antara hamba-hambaNya, pada hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun yang kalian perhitungkan (berdasarkan tahun dunia). (Baru) setelah itu ia akan melihat jalannya, mungkin ke surga dan mungkin juga ke neraka." (HR Ahmad 15/288).
Dengan demikian, jika diasumsikan bermaksiyat di dunia ini, yaitu melakukan perzinaan 1 kali di dunia, akan disiksa di dalam neraka selama 50 ribu tahun, maka berapa lama orang yang mengambil riba seperti di atas itu akan di siksa di neraka? Jawabnya adalah: [ (200 juta / 60 ribu) X 36 ] X 50 ribu tahun = 6 milyar tahun...!
Masya Allah...! Hanya mengambil kredit rumah tipe 36 saja harus disiksa di neraka selama 6 milyar tahun...? Na’udzubillahi min dzalik...!
Jadi, jangan pernah tergiur cuman karena dibilang (utang = Riba)
1. Ngga utang ngga semangat. Faktanya : ngga ada orang semangat saat bayar cicilan 2. Ngga utang ngga akan punya. Faktanya: kakek nenek jaman dulu ngga utang rumah gede2.. orang modern rumah kecil2 utang gede dan luama lunasnya. 3. Mending nyicil mobil baru daripada mobil second boros biaya perawatan. Fakta: 50jt sudah dapet mobil second, biaya perawatan pun ngga akan lebih dari 15jt dlm 3 thn, kalau kredit 15jt dp angsuran nya kalau dikumpulin bisa ratusan juta dalam 3 thn. 4. Sama2 sejuta sebulan, mending nyicil rumah daripada kontrak.. Faktanya: kontrakan 1 juta aja masih suka pusing bayarnya, nyicil rumah tambah pusing bayar cicilan dan perlengkapan.
Intinya semua pembenaran itu karena gengsi dan spekulasi, dua hal tersebut adalah penyebab mengapa kita terus menerus mengandalkan utang untuk melanjutkan hidup.
Buang pembenaran dalam pikiran kita, mulai berfikir kebenaran. Hidup tenang dan berkah. Berikut 5 Tips Menabung biar Bisa Beli Rumah
1. Buat Rencana Keuangan dengan Detail
Sering kali gaji bulanan yang diterima selalu cepat habis karena keperluan yang begitu banyak. Dengan menggunakan perhitungan dan perencanaan keuangan perbulan yang jelas tentunya bisa melakukan manajemen keuangan yang lebih pas agar menabung jauh lebih mudah, harus bijak dalam menggunakan uang. Karena masa depan ditentukan dari hal-hal kecil yang lakukan, misalnya saja menabung sedikit demi sedikit.
2. Membagi perPos
Selain merencanakan keuangan diperlukan juga pembagian atau dibentuk pos-pos kebutuhan dan ditempatkan secara terpisah. Dengan memiliki penempatan yang berbeda tentunya akan memudahkan untuk membagi pengeluaran rumah tangga. Akan lebih mudah menjauhi godaan.
3. Konsisten
Demi mempermudah keinginan dan impian, yang paling pennting adalah menghindari hutang dan berkonsisten dalam mengatur keuangan.
Impian akan mudah terwujud jika konsisten dalam mejalankannya, dan diniatkan segala sesuatunya karena Allah, agar Allah memberi kemudahan dalam peroses menabung hingga terhindar dari bahayanya riba, cobalah untuk memperbanyak "PUASA" menahan diri dari membeli yamg tidak perlu dan melakukan pengeluaran sesuai yang dibutuhkan bukan yang diinginkan saja.
Dan yakinlah bahwa Allah maha luas rezekinya, jika Allah bisa mengatur langit dan bumi akan rezekinya, kenapa harus khawatir dengan sesuatu hal yang sedang diusahakan. Utamakan Dulu Do'a dan Ikhtiar, Lalu berserah diri kepada Allah.
Andai nanti Allah Hadirkan Orang Baik yg ikhlas memberi pinjaman, maka itu adalah kemudahan. Itulah pertolongan Allah datang, datang dengan perantara orang yang tidak pernah diduga sebelumnya. Insya Allah. Wallahualam Bissawab
Penulis: Mayang Ummu Zadit