Aldiansyah
Jam Lima Di Waktu Pagi
Intuisi Menghegemoni diri,
Hingga Sajak Sajak Itu Mulai Bercerita Tentang Isi Hati.
Pena ku Menari Tanpa Di Sadari
Puisi Kupun Mulai Melukis Akan Indahnya Bidadari.
Merayu Langit Malam Ku
Menemani Lelap Ku
Dalam Dekapan Sang Bayu.
Dia bukanlah Halusinasi
Atau Imajinasi
Yang Kemudian Membias Bersama Mentari.
Namun Dia Ada
Dia Nyata
Seperti Senjah Yang Datang Saat Gelap Menyapa, Dan Tak Dapat Ku Sentuh Apalagi Ku Dekap , Realita Semata Tidak Bercerita Tentang Kisah Cinta
Ataupun Permainan Asmara Adam Dan Hawa, Melainkan Estetika
Yang Ada Dalam diri Seorang Wanita Yang Selalu Menghiasi Dunia
Shit Man
Aku Terlalu Lemah Dan Tak Berdaya
Tidak Bisa Berbuat Apa Apa, Kau Yang Baru Ku Jumpa
Mengapa Berlalu Tampa Menyapa.
Kepada Semesta raya
Buatlah Cinta Mencari Tahta
Berikan Waktu Untuk Hati Mencari Tuannya
Hingga Waktunya Nanti Kita Di Pertemukan Kembali diatas Singgasana Raja Dan Ratu
Yang Menyatu Dalam Bahtera Cinta