Lana Erastis
Mereka menelan ilusi yang diiringi dengan
Reformasi yang kian luntur dijajal oligarki
Mereka merundung demokrasi
Dengan semangat penindasan
Menyumpal mereka yang bersuara
Demi kekuasaan yang hendak dijaga
Adakah akal yang masih hidup
Pada kekacauan di negeri para culang
Yang Menjaga agar keadilan tetap terpenjara
Yang memelihara kekuasaan dengan membui
Yang menjual ayat suci demi toleransi
Adakah akal yang masih hidup
Pada Mereka yang tuli akan kebenaran
Pada pemimpin yang haus akan keserakahan
Pada penjilat yang senang membual
Pada hakim yang tak lagi peduli dengan moral
Kepada siapa kita akan menuntut
Disaat pemimpin yang menggenggam segala alat pendistribusian kesejahteraan
Berkata saya tidak tau
Bukankah itu adalah kalimat pengecut
Yang menjual ayat undang-undang dengan kebodohan.
Sungguh kebenaranlah yang mampu menepis segala kemunafikan
Perjuangan yang berdasar pada nurani yang memimpikan semangat kebebasan.
Perjuangan yang merefleksikan jiwa-jiwa yang tertindas, menjelma sebagai keberanian, ulung, dan berteriak dengan lantang atas nama kebenaran juga keadilan.
Pejuang adalah ia yang hatinya bagai tiraz di ujung lengan Ia menetap pada totalitas
seperti isyk memberikan cinta yang berlipat ganda, mewarnai dan memilah gema suara culang, Ia kekal dalam bayang kesadaran.
2 Agustus 2021