PUISI, Lorongka.com- Terdengar bisikan yang begitu syahdu, segera raga ini terbangun melangkah ke arah yang begitu dingin. Raga ini dimanjakan dengan air wudhu, setelah melakukan ritual penyembahan terhadap sang pencipta terasa sejuk hati ini.
Tangan ini mulai terarah dan hati sembari berkata "Wahai penguasa alamku biarkan manusia di muka bumi merasakan kenikmatan dunia yang begitu dahsyat".
Lantunan doa itu terus bersuara, bisikan pun terjadi di keping telinga ini "apa yang telah engkau lakukan" denyut nadi ini seakan terhenti, tanpa disadari air mata jatuh dan hati berkata "Ya Allah ampuni hambamu ini dan seluruh saudara-saudaraku yang berada di muka bumi"
Aamiin.
Kicauan burung mulai terdengar dari sudut jendela ini kuberanikan diri membuka dan hidung ini mulai mnghirup udara yang belum ternodai sedikit pun, mata ini terkagum menikmati kesempurnaan alam di pagi hari.
Kubakar sebatang rokok sambil kuseruput segelas kopi terlintas lagi di benak ini tentang bisikan tadi.
Apa yg harus saya perbuat, terdiam atau melangkah? Kepastian ada ditindakan nyata, bangkit, berbenah diri.
Penulis: Alif Hajman