OPINI, Lorongka.com- Manusia adalah salah satu ciptaan yang paling sempurna di antara beberapa ciptaan yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta (Tuhan).
Terbekali dengan beberapa kelebihan, salah satunya adalah mampu untuk berfikir dan memanimalisir tentang sesuatu yang ingin dilakukan dan kemudian tentang apa yang bisa didapatkan.
Tuhan, Alam, dan Manusia adalah tiga hal yang tidak dapat terpisah. Tujuan manusia diciptakan di atas muka bumi ini yaitu untuk menjadi seorang Khalifah (Pemimpin).
Kemudian selain daripada itu manusia juga harus memiliki batas kesadaran sebagai seorang hamba yang mempunyai kewajiban untuk selalu menyembah terhadap siapa yang telah menciptakannya.
Manusia adalah pengelola tentang apa yang diciptakan Tuhan dan Alam merupakan sarana untuk tempat manusia berbuat. Ketiganya memiliki peran yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Kemampuan manusia dalam mengelola dan menerjemahkan wahyu Tuhan adalah bentuk sikap yang harmonis. Sebaliknya, kemampuan manusia dalam mengelola Alam namun tak mampu menerjemahkan wahyu Tuhan itu dianggap sebagai bentuk persimpangan sebab, karna manusia telah mengabaikan ciptaan-Nya.
Dalam konteks proses perjalanan dalam mengarungi kehidupan dunia. Tentunya setiap yang tercipta harus memiliki acuan terutama bagi manusia yang telah memilih salah satu agama untuk dijadikan pedoman dengan memilih salah satu kitab sesuai dengan agamanya yang telah ia pilih.
Dan untuk kaum muslim itu sendiri memilih untuk menganut agama Islam dan menyembah kepada Tuhan yang telah dipercayai sebagai kebenaran yang paling mutlak. Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman demi mencapai sebuah tujuan serta kemudian dapat menghindari jalan kesesatan.
Menurut Yusuf Musa dalam Al-Quran Wa Al Falsafah, keyakinan kaum muslim kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, Maha mengetahui, Maha bijaksana, dan Maha lainnya merupakan aqidah islamiyah tentang ketuhanan.
Fazlur Rahman dalam major thmes of the Qur'an pun menjelaskan bahwa Tuhan dalam Islam adalah Allah. Ia disebutkan dalam Al-Qur'an lebih dari 2500 kali di luar dari penyebutan tentang subtansi-Nya seperti Al-Rabb atau Al-Rahman.
Melihat dan mengamati tentang beberapa penjelasan yang ada di atas, itu sudah cukup jelas tentang keagungan Tuhan serta ke Esaannya.
Sebagai sang Khaliq yang mengatur jalannya kehidupan dunia, dan sebagai penentu akan waktu tentang garis-garis takdir yang telah tertentukan.
Selain itu, ke Esaan Tuhan juga sudah terbuktikan di masa silam tentang kerasnya perjuangan serta kesabaran hati seseorang yaitu Nabiullah Muhammad SAW sebagai sosok pendretorika terbaik yang pernah ada di muka bumi ini yang bagaimana beliau mampu mengikutkan ribuan juta umat manusia dalam menuju jalan keselamatan, dengan menggenggam agama Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadist.
Beliau adalah utusan Tuhan, pelengkap diantara Nabi-nabi yang telah ada, pemegang kitab suci Al-Quran serta sebagai penyempurna dari kitab-kitab yang telah ada pula.
Penulis: Syahir