PUISI, Lorongka.com- Negeriku, kebenaran kini selalu saja dipersalahkan, orasi di jalanan perlahan mulai terabaikan.
Pembungkaman kini hanya diambil candaan. Ohh Tuhan, kemerdekaan ini masih bersifat penjajahan.
Negeriku, bakti dan kecintaanku tetap kupersembahkan untukmu. Raga dan jiwaku selalu tertanam namamu, tangis dan sedihku itu mewakili kekacauanmu.
Negeriku, kini penguasa sudah tak perduli lagi denganmu. Kehancuran dan kebobrokan selalu ditujukan untukmu, para kaum elit-elit penguasa kini sudah banyak meresahkan rakyatmu.
Negeriku, adakah harapan untuk kami merubahmu, adakah kesempatan untuk memperbaiki kurasakanmu? Tetaplah berdiri negeriku, kami tetap perduli denganmu.
Penulis: Syahir