PUISI, Lorongka.com- Di sudut pertigaan yang sepi, di bawah lampu jalan yang padam.
Tangan dan bibirmu kompak, mendiamkan celoteh panjangku.
Suci bagimu adalah keperawanan bukan raga yang terjamah
Ahhh. Sudahlah, bukannya sama-sama enak.
Harapku setelah ini adalah menikah
Menikah denganmu
Hidup bahagia
Memiliki buah hati
Plakkkk. Tamparanmu menyadarkanku
Selangkanganku basah.
Matamu tajam menatap wajahku
Lalu pamit.
Pamit selamanya.
Penulis: Tanpa Nama