PUISI, Lorongka.com- Aku luka, sangat luka. Bahkan penuh luka. Angan tak lagi ada, jiwa mati dan tak bisa berpikir apa-apa.
Sembari menghangatkn diri dan mengasa kembali agar luka dapat kupecahkan sendiri dari luka yang kau titip.
Tak ada yang mengenal jejakku selain kau yang terus berada, yang mengikut jejak kakikku.
Lantas mengapa mengganti jejak itu?
Lantas rasa apa yang kau miliki?
Rasa yang pernah ada katanya!
Ahh luka tetaplah luka.
Jangan membuatnya indah.
Tidak ada keindahan setelah memetik bunga di taman orang lain, dan melupakan memelihara taman sendiri.
Sudahlah, tetap kulangitkan doaku untukmu, agar kau berada pada posisi diriku.
Yah memang jahat kenyataanya
Sebab kebaikan kadang dicundangi bukan?
Yah tentulah
Apa yang kau buat?
Aku merasakan awalan san semoga kau rasakan akhirnya.
Tidak selamanya maaf diberi kata "tidak apa-apa".
Tentunya ada jiwa meronta ingin membalas.
Ahh sudahlah.
Luka ini biarlah kuredam sendiri, sampai kau rasakan aba-aba kembali pada dirimu.
Penulis: Mentari Aprilya