PUISI, lorongka.com- Entah dari mana aku harus memulai, rasanya tidak ada kata yang mampu melukiskan perasaan ini, yang aku tahu aku suka senyumanmu di pagi hari saat kita berpapasan, aku suka lekuk wajah yang tidak mampu tergambarkan olehku.
Tuhan tidak ada kata yang mampu kuucapkan selain rasa syukur atas ciptaan-Mu yang membuat perasaan ini benar- benar terpesona melihatnya.
Iyaa. Aku kagum, benar-benar kagum, hadirmu adalah bukti bahwa perempuan itu adalah jelmaan dari keindahan. Entah, itu yang kurasa dan tidak ada yang boleh intervensi itu.
Singkat cerita, entah kebetulan atau sudah suratan takdir sang kuasa untuk mempertemukan kita pada tempat yang sama, dengan rasa malu kucoba untuk membuka percakapan kita yang akan menjadi catatan sejarah untuk kita ceritakan pada anak kita kelak.
Heyyyyy..
Lirih suaramu yang terucap dari bibir tipis milik ciptaan sang agung saat aku ingin beranjak untuk mendekat disamping kanan tempat dudukmu, diam terpaku adalah respon pertama yang kulakukan, ditambah wajah cantik berseri-seri dengan Bumbu senyum tipis yang membuat jantung bedegub dengan cepat, Tuhan izinkan aku memiliki perempuan yang mebuatku tergila-gila padanya.
Dari perkenalan singkat kita pada waktu itu, yang tidak mampu kuceritakan bagaimana kita berdialektika membahas tentang kegiatan apa yang dilakukan hari ini, entah apa yang membuatku lebih fokus mendengar dan melihat gerakan bibir yang kalah jauh ketika dibandingkan dengan ratusan penjelasan yang pernah terdengar di telinga.
Tidak bisa dipungkiri bahwa cinta itu adalah anugrah tuhan yang paling indah dimana setiap manusia memilikinya, dan setiap manusia mampu mengartikan tentang cintanya masing-masing.
Tuhan, aku jatuh cinta pada pandangannya yang pertama, aku juga tidak percaya itu, karna cinta belum mampu aku definisikan sampai detik ini,
Kupikir ini adalah awal dimana manusia menyebutnya Benih-benih yang akan menumbuhkan cinta itu sendiri.
Dengan rasa yang mulai tumbuh seiring berjalanya Waktu, kuharap dengan rasa ini kamu merasakan hal yang sama, disisi lain ada rasa takut untuk mengungkapkan perasaan yang tumbuh sejak awal pertemuan kita.
hanya saja aku takut ketika mengungkapkan 'aku cinta kamu' itu kemudian akan mencederai keakraban kita seelama ini. Lalu harus apa?
Jika cinta tidak memiliki batasan-batasan, aku takut ketika mengungkapkan rasa yang selama ini terpendam di lubuk hati itu akan membatasimu.
Lalu harus apa? Harus bagaimana?, Bukankah seketika kamu mencintai seseorang maka unkapkan kepadanya?, namun aku takut mencederai keakrapan kita selama ini, aku takut seketika kuungkapkan kamu pergi menjauh meninggalkan jejak-jejak cerita cinta yang belum usai.
Perlahan tapi pasti, itu adalah keyakinan yang selama ini membuatku tetap bertahan diderunya ombak asmara yang bergelora, kita tau bahwa Mencintai dan dicintai itu adalah sesuatu yang mudah, tapi dicintai oleh orang kita cintai itu yang sukar kita dapatkan.
Denganmu aku tahu bahwa perasaan mengebu-gebu itu ada, iyaa pada saat didekatmu, pada saat kita mulai percakapan di penghujung sore yang katanya momen yang pass untuk saling mengutarakan isi hati.
Senja...
Jadi saksi bisu romantika kita berdua, mungkin cemburu tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin menikmati waktu berdua bersama ciptaan maha agung dengan segala keistimewaanya dimataku, benar-benar sempurna.
Tanpa memikirkan konsekuensi yang akan aku hadapi kedepan, dipikiranku hanya bagaiamna aku bisa memilikimu, bagaimana cara supaya kita bisa bersama selamanya, terdengar egois tapi itu Cinta bagiku, aku cinta kamu dengan segala kekurangan yang ada pada diriku, aku cinta kamu dengan segala kelebihan yang ada pada diriku.
Lagi-lagi senja jadi saksi bisu pada saat itu, kupegang tanganmu dan kucoba menatap dua bola mata indah tiada tara, kucoba kuungkapkan kata demi kata, kalimat demi kalimat untuk menyakinkan bahwa aku benar-benar sedang jatuh cinta, tanpa aku harus mengungkapkan alasan kenapa aku mencintaimu. Karena sungguh aku tidak punya alasan pasti kenapa rasa ini tumbuh begitu cepat.
Aku tidak memaksamu untuk menjawab pertanyaan yang tidak masuk akal dariku, setidaknya aku sudah mengungkapkan perasaan yang selama ini terpenjara dilubuk hati yang paling dalam, hanya ingin kau tau bahwa itu tulus dari hati.
Buktikan bahwa kamu benar-benar mencintaiku, kata itupun terbesit ditelinga, terdengar indah nan lembut dari bibirmu, aku paham dengan situasi saat ini munkin kamu belum yakin bahwa aku benar-benar ingin bersamamu, tapi itu bukan masalah bagiku, kupikir ini juga baru dari awal pertemuan kita saat itu, aku juga paham bahwa kamu butuh kepastian rasa dariku.
Tapi, bukankah untuk membuktikan rasa ini perlu ruang dihatimu?, apakah aku memiliki itu?, apakah kamu memberi itu untukku?, kuharap iyaa, aku hanya ingin kamu mencintaiku seperti aku mencintaimu, tanpa alasan kenapa kita saling mencintai, bukankah seperti itu?
_12 november 2021
Penulis: Rifki