Dok penulis
PUISI, Lorongka.com- Malam ini, kutuang secangkir tinta di atas kertas yang telah lama mengosongkan dirinya.
Teruntuk nona, sang penakluk rasa yang dihalangi oleh mahluk abstrak bernama jarak.
Izinkan aku mengeja rindu, tetapi bukan untuk kau baca. Katena rindu yang sesungguhnya telah kau lepas di tepian senja.
Dan kuungkapan rasa terima kasihku kepada malam yang senantiasa menelan senja.
Demi menghidupkan rembulan yang senantiasa menerangi bumi tanpa keraguan, tanpa alasan dan imbalan.
Seperti rintik hujan yang melengkapi gersangnya bumi dari sekian banyak goresan hati, kini terjawab sudah darimu wahai sang pengatur sebab-akibat kejadian.
Penulis: Bakriy