PUISI, Lorongka.com-Menyaksikan tangisan di pelabuhan. Serupa perpisahan atau pergi membasahi area wajah. Bukan berlabuh untuk kembali.
Berlabuh menenggelamkan segala kelak akan kau kenang aku sebagai puisi yang pernah hidup di bibirmu.
Sebagai puisi yang pernah kamu menjadi punyamu dilingkar jari manismu. Sebagai rindu yang di nadimu.
Karam sebab keadaan atau semesta hanya mengizinkan untuk menulis aksara dihidupmu yang menjadikan kamu bijak dalam cinta.
Penulis: Ahmad Hidayat