Hasriyana |
LorongKa.com - Kematian adalah sebaik-baik pengingat pemutus kehidupan. Pernyataan tersebut merupakan kalimat yang sarat makna, jika diresapi maknanya. Betapa banyak yang kita saksikan seseorang mati dengan mendadak tanpa tahu, tanpa permisi dan tanpa sakit ternyata hari itu adalah akhir dari kehidupannya. Sungguh kematian itu pasti bagi setiap makhluk yang bernyawa. Namun, sudahkah kita persiapkan bekal untuk menjalani kehidupan setelah mati?
Selain itu, setiap manusia yang bernyawa tentu akan mengalami kematian, namun yang membedakan dari setiap orang adalah bagaimana akhir dari kematiannya, apakah berakhir dengan baik ataukah berakhir dengan buruk? Dalam arti apakah seorang hamba dalam keadaan taat pada Allah Swt. ataukah malah sebaliknya sedang dalam maksiat?
Sebagaimana kematian dari seorang artis belum lama ini beserta suaminya merupakan satu dari sekian banyak pelajaran bagi kita, bahwa kematian tidak mengenal tua, muda, kaya, cantik, sehat ataupun sakit jika telah datang waktunya maka malaikat maut akan mencabut nyawa seseorang.
Seperti yang dilansir dari Suara.com (04/11/2021) artis Vanessa Angel dan suaminya diwartakan meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Nganjuk, Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Refly Handoko pun membenarkan bahwa dua korban tewas inisial VA dan FA.
Sungguh kehidupan bagi setiap manusia ujungnya adalah kematian. Maka ada beberapa pelajaran dan bekal hidup yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan sesuatu yang pasti itu, di antaranya: Pertama, banyak mengingat mati. Bagi seorang muslim yang beriman mengingat mati adalah sesuatu yang harus dilakukan, karena dengan itu seorang hamba akan kembali menyadari dan memuhasabah dirinya bahwa kehidupan ini fana dan melenakan, di manapun berada kematian itu pasti menghampiri makhluk yang bernyawa.
Dari itu, seseorang akan senantiasa melakukan aktivitas yang bernilai ibadah untuk mendekatkan dirinya kepada Sang Pencipta. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Jumu’ah ayat 8 yang artinya, “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Kedua, takwa. Seorang muslim yang beriman dituntut untuk menjadi manusia yang bertakwa. Takwa adalah seorang yang taat pada Allah Swt. atas petunjuk dan mengharapkan rahmatnya. Maka bagi seorang hamba menjalankan perintah dan menjauhi larangannya adalah harga mati dalam kehidupannya, karena dia menyadari bahwa segala aktivitas yang dilakukannya di dunia akan diminta pertanggungjawaban.
Hal itu sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Ali ‘Imran ayat 102 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
Ketiga, memanfaatkan waktu dengan baik. Setiap manusia dalam kehidupannya diberikan Allah Swt. waktu yang sama dalam melakukan aktivitas. Maka sudah seharusnya waktu yang ada dimanfaatkan dengan baik yaitu dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang bernilai ibadah seperti menuntut ilmu Islam, murajaah, dakwah dan lain-lain. Karena hanya ada dua pilihan dalam memanfaatkan waktu, sibuk dengan ketaatan ataukah sibuk dalam kemaksiatan. Rasulullah Saw. bersabda yang artinya, “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Oleh karena itu, muslim yang beriman akan senantiasa menggunakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk berusaha istikamah melakukan ketaatan kepada Allah Swt. Karena tidak ada yang abadi dalam hidup ini semuanya akan berujung pada kematian. Semoga Allah Swt. memberi kita hidayah taufik, hingga mati dalam keadaan husnul khatimah. Wallahu a’lam.
Penulis: Hasriyana (Freelance Writer)