PUISI, Lorongka.com- Ingat aku sebagai puisi yang suka kamu baca, puisi yang masih suka menghidupkan bohlam dalam matamu.
Puisi memberi warna pada bibirmu. Sehingga bekas ciummu menjadi cemburu untuk mereka yang jelas memperhatikan lipstik di pipiku.
Sampai aku menjadi brengsek dan dicap buaya. Temui Aku di setiap bait puisi kisah baru sebab ada spasi untuk kisah-kisah akan kita terjun sebab jika puisi bukan lautan bagaimana kita menyebutnya jika aku tenggelam dalam matamu?
Bagaimana kita menyebutnya berlabuh dan bilang pergilah sebab hatiku adalah dermaga atau kembalimu dengan kapal yang besar aku akan menjadi pelabuhanmu?
Kekasih kamu adalah puisi atau aku adalah puisi sungguh jika menikah terwujud aku hanya menyerahkan sastra untuk menghalalkan segala rindu di bibirmu.
Penulis: Ahmad Hidayat