Lisdawati Asri |
CERPEN, Lorongka.com- Mungkin kalian sudah seringkali mendengar atau melihat mukjizat Tuhan yang ada di film-film televisi.
Tapi kali ini aku ingin menceritakan sebuah kisah nyata tentang mukjizat Tuhan yang pernah aku lihat sendiri. Mukjizat ini dialami oleh seorang anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Namanya Syarif, Ia adalah anak pindahan, entah hal apa yang mendasari Ia pindahkan di Sekolah Nayla dan sekelas dengannya.
Di sini ia tinggal bersama neneknya, di akhir pekan ia akan pulang ke kampungnya dan akan kembali lagi saat hari sekolah.
Seperti biasanya, sepulang sekolah Nayla dan teman-temannya bermain dan ngebolang bersama. Suatu hari Nayla bersama kawannya Syarif, Ani, Lili, Rahmat, dan Nirma bersama-sama ke rumah Sinar untuk mengajaknya mencari buah di kebunnya yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Tok..tok..tok.. sinaaarrr.... (mereka mengetok pintu sembari memanggilnya). Tak lama kemudian Sinar pun datang "hai teman-teman" sapanya.
"Sinar, ke kebun yukk cari buah" ajak Nayla. "Oh iya, kebetulan pohon jambu dan pohon buni nya lagi berbuah, yuk kita ke kebun" ucap sinar menerima ajakan Nayla. Sontak semua menjawab "Let's go" .
Mereka berjalan berjejer melewati sawah dan rumput gajah sembari mencari buah disepanjang jalan dengan Sinar sebagai pemandu jalannya. Sesampai di kebun, mereka segera berlarian berlomba-lomba agar bisa mendapatkan banyak buah.
Setelah mengambil buah jambu, mereka pun segera menuju ke pohon buni yang letaknya tidak jauh dari pohon jambu. Karena pohon buni nya sangat tinggi, anak laki-laki yang memanjat pohon dan mengambil buah sementara anak perempuan hanya berada dibawah pohon memungut buah yang jatuh.
Namun, tidak dengan Nayla, Ia bersikeras ingin memanjat juga agar bisa mendapatkan lebih banyak buah. Nayla memang tergolong anak yang tomboy dan suka memanjat.
"Aku mau manjat juga ah" ucap Nayla sambil berjalan menuju ke batang pohon
"Kamu gak usah manjat, kan udah ada laki-laki nya yang manjat" jawab Ani.
"Gak seru ah kalo gak manjat" ucap Nayla sembari berusaha memanjat pohon.
Akhirnya Nayla pun berhasil memanjat pohon, Ia kemudian memetik buah lalu bertengger seperti burung di dahan pertama sembari memakan buah yang dipetiknya "memang lebih nikmat makan buah yang dipetik sendiri" ucapnya sambil memilah buah yang dipetiknya.
Sedangkan Syarif dan Rahmat sudah mencapai puncak pohon. Namun saat berada dipuncak tiba-tiba saja terdengar suara retakan. Drrrgggggg.. yah benar saja, dahan pohon yang diinjak Syarif tiba-tiba patah dan membuatnya terjatuh, anehnya Ia jatuh dengan pelan seolah-olah ada malaikat disampingnya yang menolongnya, sebelum kakinya berpijak ke tanah Ia berpegangan di dahan pohon lalu melompat ke tanah.
Nayla dan teman-temannya yang menyaksikan kejadian itu kaget bukan main sebab Syarif yang jatuh dari atas pohon tidak terluka sama sekali dan jatuh dengan pelan.
Akhirnya, Nayla dan temannya yang berada diatas pohon segera turun untuk melihat kondisi Syarif dan menanyakan keadaannya serta bagaimana Dia bisa jatuh. Ada yang mengatakan "hari ini hari Jumat sakral memang memanjat pohon di hari Jumat".
Sedangkan yang mengusik pikiran Nayla adalah cara jatuh Syarif yang tak biasa, seperti film sinetron yang Ia tonton baru-baru ini. Seseorang yang diselamatkan oleh malaikat, ada 2 Malaikat yang memegangnya di samping kiri dan kanan sehingga Ia bisa selamat dan tidak terluka sama sekali. Sungguh itu semua adalah mukjizat Tuhan.
Penulis: Lisdawati Asri