Putra
Pohon besar itu kini dihuni komplotan Gederuwo dan Drakula
Mereka adalah makhluk sakti yang pandai mengenakan jas hitam dan dasi kupu-kupu
Keduanya, makhluk sangat berbahaya
Tindak tanduknya pun sudah sangat keterlaluan
Drakula
Bukan manusia penghisap darah atau pemakan nasi
Ia lebih pandai menyedot kantong-kantong istana
Dengan cara elit lalu disembunyikan di sempak yang dimodifikasi
Dengan kesaktiannya
Ia lihai mencari cela
Dan demi meloloskan keinginannya
Ia bahkan berani bermain dengan kemampuan berpura-puranya
Ada yang berpura-pura sakit
Ada yang berpura-pura bersembunyi
Bahkan ada pula yang berpura-pura di penjara
Sementara si Genderuwo
Ia lebih pandai menakuti orang-orang yang berbicara kebenaran
Ia terus mengasah pedangnya setajam mungkin
Mengintili suara orang yang bertebaran di media
Lalu mengancamnya dengan pedang yang ia sebut I.T.E
Sementara anak buah si Genderuwo
Sibuk membully si pengkritik
Dan si pengkritik berakhir di balik jeruji
Sementara kolega Genderuwo dan Drakula dibebaskan dengan sejumlah alasan yang tak masuk akal