Hujan
Lalik Kongkar
Gelap baru saja merentangkan tangan
Saat mata kita beradu di sebuah persimpangan
Tak peduli mendung menggantung
Kita berdua mematung
Searah garis gerimis
Sebaris senyum menguar magis
Titik-titik air membesar
Hujan di bulan Februari menderas
Air luruh
Hati kian jatuh