Lalik Kongkar
Tinggalkan aku
Biarkan aku meringis takut dan sempurnakan perih dengan menangis dalam jelaga penderitaan
Aku rindu air mata yang mampu membasuh luka
Ketimbang telinga-telinga yang hanya ingin tahu cerita duka
Dari aku yang setengah mati belajar melupa
Aku pun tak butuh mulut-mulut yang selalu berikan saran dan katakan kan baik-baik saja
Tanpa tahu rasanya berjuang sendirian pada hati yang hancur dan harapan yang berantakan
Hidupku tak mudah, kawan
Aku tahu, akan selalu ada akhir dari segala gentar
Hanya saja Tuhan seperti tak ingin henti menampar untuk sekedar buatku sadar
Bahwa hidupku bukan guratan kisah novel ceria yang punya epilog bahagia
Tapi aku pun bukan mainan lama
Yang karena usang bisa dilempar, dibanting lalu diabaikan begitu saja
Seolah lupa perihal aku yang pernah jadi jawara sewaktu masih baru dalam kotak yang belum dibuka
Aku ingin bahagia