PUISI, Lorongka.com--- Sebelum hujan menepis ingatan, air mata membasuh pipi.
Lancip senyum memecah langit-langit kamar yang telah lama kosong disapu kenangan.
Cinta tak kunjung menemukan maknanya, orang-orang menikah tanpa mempelai. Bayi-bayi lahir kehilangan nama.
Kita masih di sini. Di tempat terdiam menyaksikan pertikaian antara agama dengan ideologi negara.
Kita di sini. Di persimpangan jalan sedang kebingungan antara kiri dengan kanan.
Kita di sini. Di gubuk tua yang telah lama disebut pemakaman.
Oleh: Pemuja Kopi