PUISI, Lorongka.com--- Malam itu pacarmu datang kekostku. Dengan bersikap romantis, dia memberikan hatinya untukku.
Aku tersenyum
Memeluknya
Mengelus rambutnya
Mengajaknya kekamar dengan pencahayaan remang-remang.
Lalu, secara lembut aku mengambil hatinya dengan merogoh dadanya melalui mulut dan tenggorokannya yang kupaksa menganga.
Malam itu kedengarannya pacarmu mendesah terlalu keras.
Kukira pacarmu bahagia sampai-sampai matanya terbeliak indah.
Lalu terpejam dengan halus di kamarku hingga saat ini.
Ini, aku kembalikan potongan hatinya yang kubungkus kain penutup kepala milik pacarmu yang sudah berlumur darah.
Menurutku cuma kamu seorang yang pantas memilikinya.
Tapi maaf, aku tidak pandai membukus barang dengan rapi.
Oleh: Arrang Saz