PUISI, Lorongka.com--- Aku berpikir bahwa kita tak pernah hidup, walau saat ini sedang bertahan untuk hidup, aku berharap saat ini kita hanya dijalankan sinopsis yang kelak memperindah alurnya.
Hidup ini bagi sebagian tokoh adalah hikmah, kita sama-sama menolak dan membenci sebab bagi kita ini hanya kutukan.
Selain jemari kita letih menganggap ketidak pastian, langkah kita reyot disogoki pilihan, lalu kita dipaksa menelan mentah kepedihan, justru itu kita lahir untuk mengisi suasana.
Bukankah kita pemenang dari jutaan sel sperma ayah, dinobatkan lalu dipercayakan menjadi diri sendiri, diberi tugas lalu menuntaskan tanpa "ahgg" Walau sedikit resah.
Dibalik ini, suatu nanti, sesaat tubuh kita enggan untuk melakukan apa-apa, saat kita tidak dikenal sebagai siapa lagi, aku yakin kita adalah pemenang yang tak pernah berharap lebih, kecuali diri sendiri berdiri dengan pribadi yang tangguh.
Oleh: Sabda Senja