Heni Purwningsih
LorongKa.com - Berbicara tentang komunisme tentu ingatan kita akan langsung tertuju pada peristiwa G 30 S PKI. Peristiwa kelam yang pernah terjadi di tanah air dan meninggalkan luka yang dalam bagi umat Muslim. Kekejaman dan kebringasannya membunuh dan membantai para kiai dan santri pada waktu itu tak mudah dilupakan hingga kini.
Komunisme sendiri adalah ide dasar dari cara pandang yang dianut manusia tentang kehidupan, dimana didalamnya terdapat problem solving untuk mengatasi seluruh problematika kehidupan. Di dalam faham ini menafikkan peran agama, menganggap agama adalah candu yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Bahkan Nietszche yang seorang filsuf dan pengemban faham ini mengatakan dengan lantang bahwa Tuhan telah mati.
Ideologi Tak Pernah Mati
Sebagai sebuah ideologi, faham komunisme tak akan punah, akan tetap terus ada di sepanjang masa. Meskipun pengusungnya sudah mati, namun pemikirannya akan terus hidup, ada pada orang-orang yang sudah terpapar dengan ide ini, telah mengurat akar dan menjadi ideologi bagi seseorang. Bagi orang yang sudah mengemban satu ideologi tertentu dia tak akan diam saja, senantiasa mengepakkan sayap untuk mengemban ideologinya.
Begitupun para pengemban ideologi komunisme ini, dia akan tetap terus bergerak dan berjalan bahkan berlari demi untuk membumikan ideologinya. Tentu sebagai sebuah ideologi, para pengemban ide komunisme mempunyai ambisi untuk bisa menggerakkan masyarakat dengan ideologinya. Tujuannya adalah menggenggam dan menguasai dunia dengan aturan rusak ideologi komunisme.
Komunisme yang merupakan sebuah ideologi, sudah pasti mempunyai seperangkat aturan untuk mengemban idenya, menjaga eksistensi idenya agar tetap terus berlangsung sebagai tiang penyangga suatu negara.
Jika dilihat dari ide dasar komunisme yang menolak keberadaan agama, maka ketika ideologi komuisme ini berhasil menguasai dunia, hal pertama yang akan dihilangkan sudah pasti agama. Sebagai pengingat, tragedi September tahun 1965 yang dijadikan musuh ideologi adalah para ahli agama.
Lahirnya Komunisme
Penganut faham komunisme berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 February 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme lahir dari ketidak puasan atas faham kapitalisme di awal abad-19, dimana di dalam faham kapitalisme ini memberikan kebebasan yang luas bagi individu yang memiliki modal untuk mengembangkan aset kepemilikan. Ketika dibiarkan maka tercipta kesenjangan sosial jurang pemisah antara pemilik modal dan pekerja.
Keadaan masyarakat tidak seimbang, para kaum proletar hanya dimanfaatkan oleh para pemilik modal untuk memperkaya diri dan mengembangkan aset kepemilikan. Sehingga Karl Marx dan Engels mencoba untuk mengubah kondisi masyarakat agar tercipta kesejahteraan, kemakmuran tanpa kelas dengan menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi, yaitu tanah, tenaga kerja dan modal.
Dari sini tidak ada kepemilikan individu juga kepentingan individu, karena semua harus tunduk pada partai dan negara.
Mendapat Angin Segar Dari Pemerintah
Ancaman bangkitnya komunisme gaya baru bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, para pengemban ideologi ini sudah mulai terang-terangan menampakkan identitasnya. Bahkan bisa dilihat bahwa pemerintahan saat inipun mendukung keberadaan komunsime. Hal ini nampak jelas pada Keppres No17 Tahun 2023, Inpres No 2 dan No 4 Tahun 2023, dari sini merupakan fakta bahwa pemerintah melegalisasi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Di dalam Keppres tersebut, pemerintah berusaha mengembalikan bahwa PKI sebagai korban pelanggaran HAM terbesar, yang tentunya kalo kita lihat dari sejarahnya pelakunya adalah TNI dan umat muslim.
Selain itu pemerintah juga akan menggandeng 16 kementrian untuk melakukan rehabilitasi, recovery pelurusan sejarah hingga memberikan santunan kepada anak-anak PKI dengan anggaran dana mencapai triliunan rupiah.
Neo Komunisme Ancaman Nyata
Dari berbagai fakta yang sudah nampak dan kebijakan pemerintah yang pro dengan negara komunis China, maka keberadaan komunisme sudah mengalami pergerakan yang masif, bahkan mereka telah menjadi eksekutor proyek strategis pemerintah.
Komunisme merupakan ideologi yang sangat kejam, akan tetapi demi untuk bisa memgang kendali sebuah negara, para pengembanya menggunakan cara yang sangat soft sehungga tak banyak orang bisa menginderanya.
Untuk kita harus waspada dan meningkatakan kepekaan politik kita untuk mampu melihat narasi yang sudah dibuat demi untuk menjaga eksistensi ideologi ini.
Namun perlu kita sadari bahwa bukan hanya komunisme yang mengancam, akan tetapi masih ada kapitalisme yang juga kalah bahaya bagi tatanan kehidupan
Islam Melawan Komunisme
Islam juga merupakan sebuah ide dasar tentang kehidupan, didalamnya terdapat problem solving untuk setiap permasalahan kehidupan, yang tentunya bertolak belakang dengan faham komunisme.
Selayaknya sebuah ideologi, di dalam Islam juga terdapat seperangkat aturan yang diturunkan dari Allah sang maha pencipta melalui Rasul Muhammad manusia paling agung untuk menyelesaikan segala problem kehidupan, mulai dari pribadi hingga bernegara. Aturan Islam adalah solusi untuk mencapai kesejahteraan dan keseimabnag dunia.
Namun sempurnanya aturan Islam tak akan bisa menjadi problem solving jika umat Islam hanya melihat Islam dari satu aspek saja, yakni aspek ibadah ritual dan meninggalkan aspek yang lainnya, yakni Islam sebagai ideologi.
Untuk itu sudah selayaknya bagi umat muslim mulai kritis dan berfikir politis agar Islam difahami sebagai sistem aturan kehidupan. Sehingga kesempurnaan Islam dengan aturan yang komperhensif diemban oleh sebuah negara, yang kemudian diaplikasikan sebagai tiang penyangga negara. Dengan begitu akan melawan ideologi lain yang merusak tatanan masyarakat, baik komunisme atau kapitalisme. Wallahu ‘alam bi showab.
Penulis: Heni Purwningsih