Vinda Puri Orcianda
LorongKa.com - Kesulitan terus menjerat warga negara Indonesia, apalagi dunia pertanian dan peternakan. Para petani dan peternak di Indonesia masih selalu jauh dari kata sejahtera.
Seolah baru saja dunia peternakan mendapat angin segar setelah pernyataan dari menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta para peternak Indonesia agar memperkuat hilirisasi pangan asal ternak, sebagai kekuatan utama masa depan bangsa.
Namun apakah strategi itu mampu berjalan seiring dengan pandangan bapak mentan, ataukah hanya sebagai rancangan mimpi masa depan saja?
Melihat sistem yang di tawarkan alih-alih memberikan bantuan berupa dana ataupun pakan ternak, namun negara malah menganjurkan para peternak untuk berbondong-bondong memanfaatkan sistem KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sudah jelas berbasis riba.
Mentan SYL pada puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Mentan SYL menyatakan telah memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak dalam memperkuat modal usaha. Selain itu, kementan juga memiliki program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau yang disingkat Si Komandan. (www.infopublik.id, 23/9/23)
Peran pemerintah dalam pengembangan peternakan baik dari hulu hingga ke hilir sangatlah penting. Mulai dari penyediaan bibit unggul, pelayanan kesehatan hewan, kegiatan penelitian dan pengkajian, penyediaan pakan dan lain-lain harus dilaksanakan oleh pemerintah dengan fokus dan tidak setengah-setengah.
Pemerintah saat ini lebih banyak berperan sebagai regulator dibanding pengurus masyarakat, karena bahkan masalah pendanaan bagi ketersediaan pangan pun pemerintah seolah menganjurkan masyarakat untuk menyelesaikan sendiri dengan mengambil kredit. Padahal pada hakekatnya rakyat kini sudah semakin sulit kehidupannya.
Pakan ternak yang harusnya menjadi fokus pemerintah dalam pengembangan dunia peternakan kurang menjadi titik fokus pemerintah, sehingga di Indonesia khususnya hingga saat ini sebagian besar peternak masih bergantung pada pakan hijauan yang semusim dan pemanfaatan limbah hasil pertanian, bahkan ada daerah-daerah di bagian timur Indonesia termasuk daerah yang sulit mendapatkan pakan hijauan.
Disinilah pentingnya peran pemerintah dalam mengkaji serta meneliti nutrisi dan teknologi pakan ternak agar dapat menciptakan inovasi baru yang berguna untuk pengganti atau tambahan pakan yang bergizi bagi ternak, sehingga ternak dapat tumbuh dengan sehat dan sesuai keinginan.
Bukannya malah melepaskan segala tanggung jawab ini kepada pihak individu peternak dan bahkan ke swasta, sehingga kita selalu bergantung kepada swasta dalam mengembangkan dunia peternakan di Indonesia.
Inilah bukti dari bobroknya sistem kapitalis saat ini, dimana negara selalu hanya berperan sebagai regulator saja dan tidak mau mengambil tanggung jawab lain karena dianggap kurang menguntungkan.
Negara ingin memajukan sektor peternakan dari hilir, namun lupa untuk mendukung kebijakannya melalui hulu. Di hulu pemerintah tidak menyiapkan segala kebutuhan edukasi dan pakan ternak serta permodalan yang memadai bagi para peternak di Indonesia. Saat ini peternak masih bergantung pada pakan ternak impor dari negara lain seperti Thailand.
Dari hulu juga ada banyak perusahaan peternakan raksasa yang mengambil tempat di Indonesia dari rantai produksi, distribusi dan teknologi dengan bibit yang unggul. Dengan cara ini maka para peternak di Indonesia jelas kalah dan tumbang juga dibiarkan berjuang sendiri bersaing dengan perusahaan raksasa tersebut.
Negara juga mengupayakan permodalan kepada para peternak di Indonesia, namun berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), bukannya bantuan tunai langsung. dimana kredit ini juga akan menjadi jeratan utama untuk masyarakat dari kelas menengah kebawah untuk menutup tagihan bulanannya.
Beginilah nasib para peternak di Indonesia yang sampai saat ini masih jauh dari kata sejahtera. Kesejahteraan para peternak tersandera oleh para korporasi yang memegang kendali terhadap produksi pangan dan distribusi ternak dalam negeri.
Tidak salah bila ada ungkapan selama masih di dalam sistem kapitalis saat ini, maka masyarakat akan semakin hari semakin sulit dan terjepit. Pemerintah terjerat dengan kebijakan yang akan lebih berpihak kepada pemilik modal raksasa.
Ini jelas sangat berbeda dengan sistem Islam yang sangat mementingkan dan mengurusi rakyatnya. Sistem Islam sangat menjaga dan melindungi serta membantu menangani persoalan yang dihadapi oleh para peternak di dalam naungan daulah.
Di dalam sistem Islam negara tidak boleh berperan hanya sebagai regulator namun juga wajib berperan sebagai ra'in atau pengurus rakyat dan pelindung rakyat. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah sebagai berikut :
Artinya :"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang di pimpinnya".
Dengan peringatan hadist tersebut maka seharusnya pemerintah tidak menyerahkan urusan rakyatnya kepada pengusaha raksasa yang bebas mengurusi urusan rakyat mulai dari hulu hingga ke hilir, termasuk rantai pengadaan pakan ternak.
Negara juga tidak boleh membiarkan korporasi berkuasa dan mencengkeram dengan membuat kebijakan yang akan selalu menguntungkan para korporat, tetapi negara harus memegang penuh kendali dalam menyelesaikan permasalahan rakyatnya.
Negara harus memegang peranan penuh atas sektor produksi, distribusi dan konsumsi juga mengatur semua dengan aturan Islam.
Pada aspek produksi maka semua peternak memiliki kesempatan yang sama untuk berproduksi disektor peternakan, bahakan apabila permasalahannya adalah permodalan maka negara wajib membantu dalam memberikan modal bagi rakyatnya.
Negara juga akan menjamin sektor peternakan dengan penyediaan bibit unggul terbaik, pakan ternak dan segala faktor teknologi pendukung produksi peternakan yang terbaik.
Bahkan pada sektor distribusi didalam sistem Islam negara akan menjamin infrastruktur pendistribusian hasil peternakan dengan memudahkan pendistribusian seperti jalan, jembatan bahkan noda transportasinya.
Dan kesemua hal ini hanya akan dapat dilaksanakan dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Karena hanya dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah maka keberkahan akan memancar diseluruh wilayahnya.
Wallahu 'alam bishawab
Penulis: Vinda Puri Orcianda