Muhammad Fachrul Hudallah (Founder Literasi Jalanan Kudus)
LorongKa.com - Perjuangan, jalan, dan takdir merupakan tiga elemen yang saling berkaitan dalam kehidupan manusia. Pertama kalinya, seseorang akan melakukan perjuangan dalam pembetukan karakter dan mental. Tentunya, setiap orang memiliki tantangan (obstacle) dan proses (process) yang berbeda-beda sehingga dapat dikatakan bahwa perjuangan adalah proses dimana manusia menghadapinya dengan keberanian dan keteguhan jiwa.
Jalan hidup merupakan lintasan seseorang dalam menggapai apa yang mereka impikan. Meskipun terkadang penuh dengan lika-liku, terkadang jalan ini juga menyajikan hikmah yang luar biasa. Mungkin ini adalah ujian yang akan membawa seseorang menjalani kehidupan bahagia kedepannya. Ini tentunya berkaitan erat dengan takdir Allah atau nasib yang telah ditentukan-NYA sejak awal sehingga itu dapat dipandang dari pilihan dan tindakan manusia. Pada akhirnya, kesadaran akan takdir membawa makhluk pada pengertian bahwa tidak semua bisa di kontrol.
Surat Al-Furqan ayat 2 menyatakan bahwa, "Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya". Itu telah memaparkan secara jelas bahwa takdir kita sebagai manusia telah ditulis Allah dengan serapi-rapinya.
Meskipun umat muslim wajib beriman kepada Qadha dan Qadar karena segala sesuatunya telah ditentukan oleh Allah SWT, mereka harus senantiasa ikhtiar sekuat tenaga dalam mencapai segala hal yang dicita-citakan demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini adalah tugas manusia juga sebagai khalifah fil-ard yang harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Sesungguhnya, iman kepada rencana dan takdir Allah dapat melatih umat manusia selalu berprasangka baik (husnudzon); sebab mereka percaya bahwa segala ketetapan Allah adalah hal yang hanif.
Terdapat HR. Tirmizi yang mengungkapkan mengapa sebagai manusia harus senantiasa berjuang dalam mimpinya meskipun Allah sudah menakdirkan segalanya, yakni berbunyi "Tidak ada yang bisa menolak takdir selain do'a, dan tidak ada yang bisa memperpanjang umur kecuali berbuat kebaikan". Ini menjelaskan secara tersirat bahwa do'a dapat mengubah takdir; apalagi bila dilengkapi dengan perjuangan yang totalitas di jalan Allah.
Maka dari itu, sudah sewajarnya sebagai manusia belajar makna perjuangan, merenungi di setiap langkah dalam hidup, dan menerima takdir yang telah ditentukan-NYA dengan lapang dada. Dalam keseluruhan proses yang dijalani, kita bisa belajar mengenai esensi hidup, dimana perjuangan, jalan, dan takdir saling melengkapi serta membentuk sebuah lukisan yang indah di dalam kisah hidup kita masing-masing.
Penulis: Muhammad Fachrul Hudallah (Founder Literasi Jalanan Kudus)