Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Mengapa Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental Rakyat?

Kamis, 18 Juli 2024 | 14:06 WIB Last Updated 2024-07-18T06:06:06Z

Nayla Aulia Safira (Mahasiswi Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta)

LorongKa.com - 
Angka bunuh diri di Bali menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan angka 3,07 kasus per 2023. Suicide rate atau tingkat bunuh diri dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk.


Kasus bunuh diri bukan hanya terjadi di Bali saja, tetapi juga terjadi di Kabupaten Karimun. Beberapa hari yang lalu dikabarkan oleh polres Karimun terjadi dua peristiwa bunuh diri dalam sehari. Kemudian di awal tahun 2024, juga terjadi empat kasus bunuh diri dalam kurun waktu satu bulan.


Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah, Anak Ayu Sri Wahyuni membeberkan penyebab utama tingkat bunuh diri adalah faktor biologis seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar, serta faktor psikososial seperti terlilit utang, terutama pinjol. Wilayah Bali yang kecil membuat kasus bunuh diri cepat viral dan berpengaruh (cnnindonesia.com, 2/7/2024).


Sementara menurut kapolres Karimun mengatakan bahwa pencegahan harus dilakukan dengan penyuluhan dan sosialisasi. Masyarakat juga dapat berperan dengan memberikan pesan dan ilmu agama yang dapat berpengaruh pada keimanan. Kepala Kemenag Karimun mengajak seluruh pihak untuk mendatangi orang-orang yang berpotensi melakukan bunuh diri karena permasalahan ekonomi (ulasan.com, 5/7/2024).


Upaya pencegahan yang dilakukan oleh negara tidak membuahkan hasil yang signifikan. Oleh karena itu diperlukan solusi yang tepat dan tuntas untuk mencegah terjadinya kembali kasus bunuh diri ataupun pembunuhan.


Kapilatisme Sekulerisme Akar Masalah Kesehatan Mental 


Tingginya angka bunuh diri di Indonesia, terutama di Bali seperti yang diberitakan CNN Indonesia, dan kasus bunuh diri yang diberitakan oleh polres Karimun, dari fakta di atas menjadi bukti nyata bahwa kegagalan sistem kapitalisme dalam menjamin kesehatan mental rakyat. Beban hidup yang berat, tekanan ekonomi, dan minimnya jaminan sosial dalam sistem ini menjadi bom waktu bagi kesehatan mental masyarakat. Sistem pendidikan yang gagal mencetak individu tangguh dan sistem negara yang abai terhadap kesehatan mental rakyat memperparah keadaan.


Pandangan hidup sekulerisme kapitalisme yang mengedepankan materialisme dan kompetisi individualistik turut berkontribusi pada lemahnya mental masyarakat. Budaya materialisme, tekanan kompetisi, dan ketimpangan yang diciptakan kapitalisme menjadi akar permasalahan utama. Fakta ini bertolak belakang dengan prinsip keadilan dan kesejahteraan yang dijunjung tinggi dalam Islam.


Solusi Islam untuk Mengatasi Kegagalan Sistem Kapitalisme dalam Menjamin Kesehatan Mental Rakyat


Islam memiliki solusi komprehensif untuk menjamin kesehatan mental rakyat. Fakta menunjukkan bahwa kapitalisme telah gagal dalam menjamin kesehatan mental rakyat. Sudah saatnya kita beralih ke sistem yang lebih menjamin kebahagiaan dan kesehatan mental, yaitu Islam. Islam mengajarkan bahwa negara harus menjadi pelindung rakyat, dengan sistem kesehatan masyarakat yang terbaik dan berlandaskan nilai-nilai agama. Penerapan syariat Islam secara kaffah(menyeluruh) akan menjamin kesejahteraan, ketenangan, dan kesehatan jiwa masyarakat.


Menurut Islam, iman, amal saleh, dan akhlak yang mulia memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental. Sebagai seorang muslim dengan ibadah dan dzikir kepada Allah SWT memberikan ketenangan jiwa dan kekuatan batin. Hal ini sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Ibadah dan dzikir dapat membantu seseorang mengendalikan nafsu dan membangun kepribadian yang sehat, yang sangat berhubungan dengan kesehatan mental.


Sebagai seorang muslim juga harus menghindari dalam mengonsumsi zat-zat berbahaya. Islam melarang mengonsumsi zat-zat yang berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat merusak kesehatan mental. Hal ini penting dalam menjaga kesehatan mental karena menghindari faktor-faktor yang dapat merusaknya.


Selain iman, amal saleh, dan akhlak mulia kita yang baik, kita sebagai seorang muslim juga harus mencari lingkungan pertemanan atau pergaulan yang baik. Salah satunya adalah membangun komunitas. Islam menekankan pentingnya silaturahmi dan membangun komunitas yang kuat dalam agamanya. Hal ini menjadi beban rasa aman dan saling menguatkan, yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Komunitas yang kuat dalam agamanya dapat memberikan dukungan sosial yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental, yaitu dengan cara saling amar ma’ruf nahi munkar sesama muslim.


Untuk menjaga kesehatan mental bukan hanya individunya saja yang menjadi lebih baik, tetapi negara juga harus mengubah sistem yang diterapkan. Salah satunya adalah dengan cara pengelolaan ekonomi yang adil. Islam mengajarkan keseimbangan dan keadilan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam sistem ekonomi. Kapitalisme, yang fokusnya pada keuntungan material dan eksploitasi, bertentangan dengan prinsip ini. 


Islam melarang riba (pengambilan bunga) yang dapat menjerumuskan orang ke dalam jerat hutang dan stres. Islam juga menganjurkan sistem zakat, infak, dan sedekah untuk pemerataan rezeki dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Hal ini penting dalam menjaga kesehatan mental karena mengurangi tekanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.


Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa: Ayat 29,


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan saling rela di antara kalian. Dan janganlah membunuh diri kalian; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada kalian." (An-Nisa: Ayat 29).


Maksud ayat di atas menjelaskan bahwa, keharaman memakan harta orang lain secara jahat dan keharaman membunuh. Maksud haram memakan harta orang lain adalah haram mengambil, merampas, menguasai, dan merusak harta orang lain dengan cara apapun yang haram. Seperti dengan cara mencuri, merampok, ghasab atau memakai dan menguasai harta orang lain tanpa seizin pemiliknya. Demikian pula masuk dalam petunjuk ayat ini melakukan korupsi atas harta rakyat atau negara. 


Ayat ini juga menjelaskan tentang keharaman membunuh. Ayat ini menerangkan larangan melakukan bunuh diri, bukan hanya bunuh diri, tetapi juga larangan untuk membunuh orang lain. Kejahatan membunuh orang lain seolah sama dengan kejahatan melakukan bunuh diri. Sehingga makna ayat adalah, janganlah kalian membunuh orang lain karena sama saja dengan membunuh diri kalian sendiri. Hal ini seperti hadits Nabi SAW yang memposisikan orang lain ibarat satu tubuh dengan kita. Nabi Muhammad SAW bersabda:


Artinya, "Orang-orang yang beriman seperti satu orang, jika sakit kepalanya, maka seluruh jasadnya akan ikut merasa panas dan tidak bisa tidur (HR Muslim).


Dengan menerapkan solusi Islam secara kaffah(menyeluruh), yaitu dengan menjalankan seluruh perintah Allah dengan menerapkan al-quran & as-sunnah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya, insyaAllah kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan adil bagi kesehatan mental rakyat.


Penulis: Nayla Aulia Safira

×
Berita Terbaru Update