Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Kita, Seperti Musim Yang Labil

Kamis, 29 Agustus 2024 | 10:35 WIB Last Updated 2024-08-29T02:47:05Z

Rifqi Septian Dewantara, asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Alumnus Karya-karyanya tersebar di sejumlah media online dan buku antologi bersama. Kini bergiat dan berkarya di Halmahera, Maluku Utara.

Kita, Seperti Musim Yang Labil

Rifqi Septian Dewantara


Langit di kepalaku telah lapang dan benar-benar abu, ketika puisi menyentuh banyak raga; tetapi tidak raga kau


Di tengah jalan; aku adalah puluhan cahaya. Entah pagi, siang, sore, malam, atau bagian hari-hari lain kau. Memeluh tubuhku, mendekap rindu kau


Di persimpangan jalan kau adalah titik-titik kehidupan


Yang mendiami tubuh lesuhku


Menjadikannya begitu berani keluar dari pikiranku 


Melepas jauh dari kematian kata


Dan perpisahan adalah hal paling tidak menarik dari sebuah perjumpaan 


Seperti penghujan kepada kemarau ataupun sebaliknya


Seorang peramal cuaca mengatakan akan terjadi musim penghujan di wajahku. Tetapi setelah semua dibaca dan diramalkan, yang ada hanya kemarau panjang yang kering di tubuh puisi ini


Kehidupan mulai kembali ketika kau belum juga hadir. Seperti musim yang berubah-ubah, mungkin kau dan aku diceritakan selokal itu. Dingin, panas, mendung, terik dan banyaklah macam bentuknya.

2023

×
Berita Terbaru Update