Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Pornografi is Scary, Dimana Peran Negara?

Sabtu, 21 September 2024 | 10:23 WIB Last Updated 2024-09-21T02:23:51Z

Riska Fadliah Angraini, Part of Yuk move on Selayar 

LorongKa.com - Dalam kurung waktu satu bulan terjadi 2 kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja di bawah umur, dan menelan korban yang juga kalangan remaja. Yang menjadi perhatian dari dua fenomena pembunuhan ini adalah latar belakang permasalahan yang hampir sama yaitu pemerkosaan disertai dengan pembunuhan. 


Salah satu kasus pembunuhan yang menelan korban salah seorang siswi SMP mendapati salah satu pelaku sekaligus otak dari kejadian pembunuhan adalah anak remaja yang kecanduan pornografi. Di sisi lain kasus yang sama terjadi pada remaja yang berprofesi sebagai penjual gorengan di temukan tewas terkubur dalam keadaan telanjang tanpa busana, dan diduga menjadi korban pemerkosaan. Setelah sebelumnya sosmed di kejutkan dengan tersebarnya vidio KDRT yang di lakukan seorang suami lantaran marah didapati menonton vidio porno oleh istrinya.


Fenomena seperti ini sebenarnya telah menjadi isu yang sering kali terdengar dan dilihat oleh masyarakat hari ini. Jika di telisik lebih dalam, permasalahan ini sejatinya berakar dari rusaknya pola pikir remaja yang di akibatkan oleh pornografi, ataupun tontonan yang sejatinya membangkitkan syahwat naluriah para remaja dan mendorong mereka untuk melakukan aktivitas kemaksiatan seperti perzinahan. 


Kerusakan pola pikir remaja hari ini telah terpampang nyata bahkan semakin mengakar, menghasilkan pola perilaku masyarakat yang bebas dan jauh dari aturan agama. Fenomena kerusakan akhlak remaja di tunjang dengan berbagai tontonan, lingkungan, hingga gaya hidup hari ini yang berlandaskan pada pengaturan sistem sekuler kapitalisme. 


Salah satu dampak dari diterapkannya sistem sekulerisme dimana agama dijauhkan dari kehidupan sosial masyarakat adalah tersebarnya pornografi. Pornografi sendiri adalah dampak dari liberalisme kehidupan yang banyak di anut oleh negara-negara sekuler seperti Amerika dan negara besar lainnya. Dari sistem sekuler liberalisme ini lahir pergaulan bebas termasuk bebasnya remaja dalam mengakses pornografi di internet. Bahkan pornografi Sangat mudah untuk di akses oleh masyarakat umum, bahkan kalangan anak-anak dibawah umur. 


Kebanyakan vidio pornografi yang tersebar berasal dari luar negeri walaupun juga tidak sedikit yang berasal dalam negeri. Di kutip dari situs tirto.id bahwa pendapatan industri pornografi selayaknya industri musik dan film, bahkan bisa lebih dari itu. Dijelaskan bahwa perkembangan industri ini di topang oleh berbagai pihak agar terus subur ditengah masyarakat. 


Mudahnya mengakses pornografi hari ini menjadi bukti tidak seriusnya penanganan pornografi oleh negara, tidak adanya keamanan situs dan media yang diberikan oleh penguasa. Hal ini lagi-lagi kembali pada penerapan sistem sekuler kapitalisme yang melahirkan kehidupan liberal (bebas), dan tidak adanya prioritas pemutusan rantai pornografi yang harusnya bisa di lakukan oleh negara. 


Sedangkan di lain sisi, Islam telah menjabarkan hukum dari pornografi itu sendiri secara mutlak. Islam menjelaskan bagaimana manusia memiliki naluri berkasih sayang yang akan seringkali timbul jika mendapat rangsangan dari luar, yang biasanya mendorong manusia tersebut bermaksiat jika tidak di saluran sesuai syariat yaitu salah satunya dengan pernikahan. 


Lebih dari itu dalam sistem Islam mencegah terjadinya perilaku menyimpang ataupun maksiat dengan memastikan tidak adanya dorongan dari luar yang bisa mendorong manusia untuk bermaksiat, salah satunya memutus rantai kemaksiatan seperti pornografi. 


Negara dengan tegas akan melindungi situs-situsnya dari serangan pornografi. Bahkan dalam sistem Islam menunjukkan kemesraan berlebih antara pasangan suami istri tidak di perbolehkan. Hal ini di lakukan untuk menjaga kehidupan masyarakat sesuai dengan keimanan dan syariat Allah SWT.


Penulis: Riska Fadliah Angraini

×
Berita Terbaru Update