Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Krisis Moral Generasi Penerus Bangsa, Kriminalitas Remaja Kian Menggila

Minggu, 20 Oktober 2024 | 16:20 WIB Last Updated 2024-10-20T08:20:06Z

Ilma

LorongKa.com - 
Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja semakin marak. Kasus pembunuhan dan pemerkosaan pelajar SMP di Palembang yang dilakukan oleh 4 remaja berusia 12 hingga 16 tahun. Kasus tawuran remaja di Surabaya dengan motif untuk membuat video konten tawuran yang menewaskan korban. Dan masih banyak lagi tindak kriminal lainnya yang dilakukan oleh kelompok pemuda. 


 Maraknya kriminalitas remaja tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga mencerminkan adanya persoalan besar yang terjadi pada generasi muda hari ini. Ada banyak faktor yang memicu maraknya kriminalitas remaja. Pertama, lemahnya kontrol diri dan krisis identitas. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang rentan akan krisis identitas. Jika tidak dibimbing dengan tepat, mereka mudah terpengaruh dan kehilangan kontrol diri. 


Kemudian, disfungsi keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter. Sering kali keluarga dikatakan sebagai pendidikan pertama. Karena memang sejak mereka baru lahir, tumbuh dan belajar bersama keluarga. Ketidakhadiran figur orang tua, perceraian, KDRT, dan masalah keluarga yang lain juga bisa mempengaruhi karakter seorang anak. Dan memperbesar kemungkinan seorang remaja untuk bergaul dengan circle yang negatif.


Disfungsi keluarga ini juga didukung oleh adanya tekanan ekonomi dan kesenjangan sosial. Tuntutan ekonomi memaksa orang tua untuk bekerja siang dan malam hingga tidak sempat mendidik anaknya. Sekolah pun tidak bisa menjamin. Untuk mendapatkan sekolah yang bagus, orang tua perlu mengeluarkan uang yang tidak sedikit. 


Faktor lainnya adalah lingkungan. Keluarga yang kondusif tidak cukup untuk membentuk karakter seorang remaja. Remaja yang berada dalam fase pencarian jati diri akan mengeksplore dunia. Sedikit atau banyak pasti akan terpengaruh dengan lingkungannya. Sedangkan hari ini kita semua tahu bahwa lingkungan remaja di dunia nyata maupun dunia maya (media sosial) banyak yang tidak kondusif.


Negara sebagai penegak hukum juga ikut andil dalam faktor ini. Bahkan perannya adalah yang paling penting. Negara seharusnya memiliki hukum yang tegas untuk pelaku tindak kriminal agar memiliki efek jera terhadap pelaku dan mencegah orang lain untuk ikut melakukan tindak kriminal karena takut akan dihukum. Hukum hari ini cenderung longgar dan sering kali subjektif.


Kapitalisme memang menjadikan manusia tidak bisa berpikir jernih dan memberikan solusi yang benar terhadap suatu permasalahan. Bahkan menjadi biangnya masalah. Kapitalisme hanya fokus pada nilai materi atau keuntungan membuatnya gagal memanusiakan manusia. Pemikiran dan budaya kapitalisme menjadian negara abai terhadap peran pentingnya dalam membentuk generasi yang berperadaban mulia.



Pendidikan pada siste ini anya dijadikan alat untuk mencetak tenaga kerja, sementara nilai-nilai moral diabaikan. Kurikuim pendidikan hanya menekankan pada prestasi akademis dan bagaimana agar bisa bekerja di masa depan tanpa memberikan perhatian untuk membentuk kepribadian yang tangguh.


Islam memiliki solusi yang kompleks, komprehensif dan menyeluruh untuk mengatasi persoalan ini. Sistem pendidikannya yang mempu mencetak generasi berkepribadian mulia, serta menciptakan lingkungan yang kondusif, baik dalam keluarga, masyarakat maupun negara, yang akan menumbuh suburkan ketakwaan dan mendorong produktivitas pemuda


Kurikulum pendidikan dalam islam dirancang tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi uga menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat sejak dini. Sehingga remaja memiliki landasan moral yang kokoh untuk menghadapi tantangan disetiap zaman. 


Negara dalam sistem islam memiliki peran aktif dalam membangun generasi berkualitas. Negara akan menjamin kesejahteraan keluarga, sehingga setiap anggota keluarga dapat berperan untuk mendukung pembentukan karakter anak-anaknya. Negara juga akan menegakkan hukum yang tegas dan adil yang akan memberikan efek jera sekaligus mendidik masyarakat untuk tidak melakukan tidak kriminal apapun. 


Masyarakat juga memiliki peran penting untuk mengawasi dan membiming generasi muda. Islam mengajarkan konsep amar ma’ruf nahi munkar yang wajib dilakukan setiap masyarakat agar saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemunkaran. Sehingga dalam sistem islam semuanya mendukung untuk membentuk generasi yang baik. 


Dengan dukungan dari sistem pendidikan, lingkungan keluarga, masyarakat, dan kebijakan negara yang sesuai dengan ajaran Islam, akan lahir generasi hebat yang mengarahkan potensinya untuk berkarya dalam kebaikan. Mereka akan memiliki identitas yang kuat sebagai pemuda Islam, mengkaji Islam secara mendalam, mendakwahkan ajaran Islam, serta terlibat aktif dalam perjuangan menegakkan peradaban Islam yang mulia.


Generasi muda ini akan menjadi pilar yang kuat bagi kemajuan umat, sehingga potensi besar yang mereka miliki tidak lagi disia-siakan, melainkan diarahkan untuk membangun masyarakat yang beradab, produktif, dan penuh kebaikan.


Penulis: Ilma
×
Berita Terbaru Update