Notification

×

Iklan

Iklan

Artikel Terhangat

Tag Terpopuler

Apakah Gencatan Senjata dan Pembagian Wilayah Menjadi Solusi Ummat terbaik Palestina?

Jumat, 21 Februari 2025 | 20:20 WIB Last Updated 2025-02-21T12:20:08Z

Faiza Nisrina Hayati, Aktivis Muslimah Kampus

LorongKa.com - 
Negara Palestina dan Israel sudah tidak pernah mengenal kata usai dalam peperangan. Perang perebutan wilayah serta Tanah Masjidil Aqsha menjadi hak-hak yang sewajibnya diberikan kepada rakyat Palestina.  Memiliki awal hanya menumpang saja, Israel setiap tahunnya terus menerus melakukan pembantaian besar-besaran serta tipu muslihat untuk meniadakan negeri tempat Rasulullah melakukan Isra` Mi`raj tersebut. 


Kelicikan yang terlihat dari pihak Israel semisal dalam terdapat pertukaran tahanan yang dihujani tembakan  pada  pada Minggu (19/1/2025) dan penghancuran sejumlah kamp pengungsi  pada Kamis (23/1/2025) seperti yang termuat di Kompas.com dan CNBC Indonesia. Selain itu, termuat dalam Tirto.id, Negara pendukung Israel kembali yakni Amerika Serikat  dengan hati yang sangat dingin membuat kebijakan pada Jum`at (24/1/2025) bahwa Israel melawan Darah Rakyat Palestina.  


Indonesia sendiri telah mengecam perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan oleh Israel maupun Amerika Serikat pada setiap sidang PBB yang membahas mengenai kemerdekaan Rakyat Palestina. Namun, catatan kelam terbaru yang dilakukan oleh pemerintah pada saat ini tetap memasang muka dua hanya untuk kepentingan kapitalis belaka yang berbanding terbalik dengan gerakan-gerakan. Disebutkan pada Tempo.Com, Koordinator Badan Pekerja KontraS yakni Dimas Bagus Arya menyampaikan pada catatan 100 hari kerja Prabowo, Indonesia masih menjalin kerja sama ekonomi dengan Israel. Dimas mengatakan bahwa tercatat pada November 2024, Indonesia masih memiliki nilai ekspor terhadap negara tersebut sebanyak US$ 37.673.245 dan nilai impornya adalah US$ 7.506.568.


Fakta tersebut menunjukkan keadaan Palestina yang sangat mengkhawatirkan. Solusi-solusi yang ditawarkan juga bermunculan ke permukaan. Ada yang berpendapat bahwa diperlukan gencatan senjata, pemisahan kedua negara, bahkan pemindahan warga Palestina ke negara-negara tetangga.


Namun, tentu solusi tersebut hanyalah sebuah kamuflase untuk permasalahan yang lebih besar. Kondisi gencatan senjata dapat diingkari oleh pihak Israel untuk menyerang tiba-tiba. Kondisi pemisahan kedua negara tidak etis karena pada catatan sejarah warga Israel yang awalnya mencari suaka akibat korban perang di Palestina. Kondisi pemindahan warga Palestina juga tidak etis karena wilayah tersebut merupakan tanah mereka.


Tentu solusi yang wajib  ditawarkan bukan hanya sekedar pembagian wilayah ataupun gencatan senjata, namun perlu adanya penghapusan Negara Israel dan kekuatan-kekuatan dibelakangnya. Solusi yang ditawarkan dalam melawan Negara Israel yang berideologi kapitalis adalah dengan kekuatan ideologis yang memiliki kekuatan sama besarnya yang tak lain adalah dengan persatuan ummat melalui Ideologi Islam. Ideologi tersebut perlu diemban oleh sebuah negara persatuan agar dapat melancarkan jihad secara besar-besar dan menumbangkan kekuatan tersebut. 


Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mewujudkan jihad tersebut tentu melalui masyarakat serta pemerintahan secara menyeluruh mengganti pemikiran nasionalis yang mementingkan keuntungan negara sendiri kepada pemikiran islam yang mementingkan penegakan Hukum Allah dalam menciptakan keadilan. Penegakan hukum Allah tersebut tentu apabila dilaksanakan secara menyeluruh dapat mengangkat model jihad secara bersama-sama tanpa sekat negara nasionalis demi mewujudkan pembebasan Palestina dan negara-negara terjajah lainnya disamping penegakan sistem islam dan konsep islam rahmatan lil alamin. 


Penulis: Faiza Nisrina Hayati, Aktivis Muslimah Kampus

×
Berita Terbaru Update